BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 11 April 2007

Gerilya Volume 1

Berjuang Independen



Edisi Perdana:
Halo Cah-cah Klejingan!!

Kumpulan Puisi
Cerpen
Grafitti
Lirik lagu


Halo cah-cah *Klejingan!!

Yo weslah, puji sukur atas berhasilnya rubrik Gerilya ini muncul di tengah masyarakat kampus UNESA yang melahirkan kami sebagai orang buangan. Kedatangan kami bermaksud baik, yaitu 1. Turut serta mencerdaskan kehidupan Bangsa; 2. Turut serta menjaga perdamaian dunia; 3. Serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jurusan Sastra Indonesia. Selain itu, sebagai komunitas yang juga klejingan, kami mencoba menawarkan beberapa produk kami yang teracuh dari rubrik-rubrik lain yang peredarannya mengikuti minat pasar.
Maksud keberadaan kami adalah sebagai bandingan atas adanya rubrik populer yang menurut kami merupakan produk dari mahasiswa struktural tetapi sok mahasiswa, padahal memang iya, mereka adalah mahasiswa (alah, iki opo to yoo??). Semoga karya sastra terus dipandang sebagai karya sastra. Bukankah seni untuk seni akan lebih indah dan berfaedah daripada seni dibuang di kamar mandi, koyok oyo ilo rek!
Kritik dan saran, kami lumayan butuh se.. ‘Cuz kami tidak main-main! Tetapi, sebenarnya juga dalam rangka main-main jadi sebaiknya anda juga ikut main-main. berharap agar keberadaan kami bisa terus merocket, doain kami ya!?! Yo weslah, pokoknya intinya begitu.
Oh yo.. telakhir-telakhire untuk temen-temen Tim Rocket dan semua pihak yang telah membantu serta menginspirasi, kami ucapkan suwon-suwon!!

*orang yang merasa dipermalukan



Alirkan Kata Itu!!

Bayangkanlah
Selalu bayangkan
Nafasku akan terhenti
Di hari esok
Sebab dengan begitu
Kata maafmu...
Akan selalu ada untukku.

26 September 2006
Dwi Pa


Tikus dan Kucing

Jika...
Tuhan menjadikanmu kucing
atas semua dosamu padaku
Maka aku...
Memohon agar dijadikan-Nya tikus
Dimana aku selalu berada dalam ketakutan
akanmu
Selalu kau buru
Selalu kau bunuh
Lalu kau makan
Aku senang atas semua ini
Setidaknya
aku telah membuatmu tetap hidup.
Tapi...
Aku akan menjadi dagingmu
menjadi darahmu
Dan akan tinggal di hatimu
Selamanya.

Dwi Pa


Saudaraku

Ketika waktu mengurai
terbungkalai wangi bunga surga
Senyum-senyum kering
suara surau
Pikiran-pikiran keji kan slalu meracuni
aku hati.
Rayuan mata tanpa tanya
sekilas menggoda
Saat kau
Mati rasa tanpa cahaya,
dikelilingi kobaran api neraka.

Da’an


Racun

Aku-lah
kumpulan darah yang tercecer
yang membius sunyi
dari rasa sepi.

Da’an


Candu:

Wanita itu seperti wewangian anggur surga yang memabukkan
dan akulah yang kan slalu meminumnya
segelas demi segelas untuk tetap hidup.
Da’an



Kau saja



Dalam detik penantianku
Dalam lautan kelabuku
Berlutut aku memohon dalam doa
Bantu aku menemukan ujung gelap dari
hariku yang telah sekarat ini

Maukah kau menerangi jalanku

Pria adalah peluru
Dari waktu ke waktu dialah si perkasa
Aku mungkin adalah dia, aku terus mencoba
Dan dari sini pula ternyata aku masih tetap, butuh, menunggu, dan menunggu jawabanmu
Kali ini aku takkan segan untuk mengatakan aku butuh kau hari ini

Maukah kau menerangi jalanku

Saat aku tersesat, lelah dan putus asa
Ketika jalan pikiranku tak lagi lurus
Atau ketika ternyata pria bukanlah peluru
Maukah kau menerangi jalanku?!!!


‘06
Lee Hay


Lachrymose

Anu
Mata pisau yang menggorok kulit leherku
Gigi gunting yang memutuskan urat nadiku
Jarum jahit yang menusuk pupilku
Hingga darah menenggelami jasadku entah kutahu
Air mata darah gelap tak kusadar leleh tanpa waktu.
Anu
Tidak!. Bukan!!. Anu!!!
Melainkan kau
Who until the end of time captivate me through
Hilang diuntal halimun sendu.

Kota Lumpur, 27 November 2006
relleT




Mmm…

Tahukah kau gadis bertindik lidah asal kota hujan bila seorang lelaki yang mencintai dengan tulus ikhlas sangat amat akan memberi apa pun yang kau pinta hingga ajal menjemput Tuhan memanggil?

Kota Udang, 26 November 2006
relleT


SI EHM

“Hwaa…ada Si Ehm!!! Bahaya!” zednoG berteriak sebagai sinyal para temannya. Ia memakai jeans biru dan sweater NY yang baru ia beli dengan relleT. Temannya yang lain pun ikut berhenti berjalan menuruni tangga.
“Mana wah??!” tanya relleT sambil ta-ngannya memegang tas ransel hitam zednoG.
“Opo yo eneeeng...” knuduD menyahut meri-ngis sambil membenarkan posisi tas ranselnya yang besar.
Keadaan aman. Mereka sangat menghindar bertemu dengan Si Ehm. Padahal ia teman sekelas yang selalu bertemu diwaktu kuliah. Ia perempuan yang tidak tahu menahu tentang permasalahan itu. Humor hujatan yang secara tidak langsung mereka bicarakan. Lelucon pergunjingan. Mereka seringkali mengatakan botak Si Ehm di bagian belakang kepalanya yang berkilau. Kelihatannya sih begitu kenyataannya. Jika di situ ada Si Ehm, maka mereka akan menghindar secepat dan selihai mungkin agar tidak diajak mengobrol. Bertemu saja mereka enggan, apalagi mengobrol. Pada awal semester pertama hubungan mereka dengan Si Ehm berjalan dengan biasa layaknya teman yang lain. Namun sejak Si Ehm putus berpacaran dengan ogniS―teman akrab mereka tetapi tidak sekelas, hubungan mereka berubah seratus delapan puluh derajat. Memang Si Ehm anak yang agak bermasalah, begitu kata Ayahnya. Ia sempat ingin bunuh diri ketika hendak diputus dengan ogniS. Tetapi itu hanya rekaan Si Ehm. Ia juga sering berpura-pura pingsan. Tingkah dan perilakunya sangat ingin diperhatikan semua orang. Caper alias cari perhatian.
Meski mereka tidak berada di kampus pun, mempergunjingkan Si Ehm merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan tanpa perasaan memaksa diri. Kata-kata tertentu dari lirik lagu yang mereka nyanyikan pasti diganti dengan nama Si Ehm. Dan sewaktu-waktu jika salah satu dari mereka kurang waspada dan tidak cekatan, ponselnya celaka. Bisa juga harga diri taruhannya. Mereka akan mengirim SMS misterius ke ponsel Si Ehm tentang perkataan indah dan sayang yang sangat tidak mereka harapkan tanpa sepengetahuan pemilik ponsel tersebut hingga akhirnya si pemilik marah besar saat menge-tahui SMS itu terkirim. Berpapasan di jalan dengan Si Ehm pasti mereka memutar arah atau berpura-pura tidak kenal jika mereka tidak sempat berbalik arah. Padahal Si Ehm kerapkali menyapa mereka. Perawakannya biasa, tidak modis dan stylish. Di kelas, tak jarang mereka membicarakan Si Ehm. Tentang botak-nya terutama. Banyak kalangan, dosen, bahkan teman sekampung mereka sudah mengetahui pergunjingan mereka, lelucon tentang Si Ehm mereka, kekonyolan mereka. Teman perempuan mereka yang lain sangat heran dengan hal itu.
“Salah dia apa sich ama kalian??”
hitaR kerapkali bertanya jika mereka ngopi bersama di Bu Dangu. Mereka hanya tersenyum yang mungkin juga tidak pernah tahu jawabannya.
* * *
Mereka tiba di depan perpustakaan. Kongkow. Menunggu yang lain. kibmayN dan ludnuG nongol.
“Wes masuk ta?” tanya ludnuG sambil mena-tap layar ponsel di tangannya.
Tidak ada lima detik dosen mereka tiba dan langsung membuka pintu kemudian masuk perpustakaan tanpa menyapa mereka. relleT dan zednoG mematikan rokok mereka yang tinggal setengah.
“Oi..!!”
zednoG menepuk-nepuk sweater Yankees relleT yang kesenggol api rokoknya.
“Untung gak bolong.”
relleT memasukkan kotak Marlboro Lights ke saku sweater zednoG.
“nowilC dan yillodN mana loh?” tihsoR bertanya ke relleT.
“Ketelesut kali.”
Mereka ikut masuk, menyopot sepatu dan tas. Teman yang lain sudah duduk manis di depan dosen. ludnuG hampir duduk.
“Arogan!!”
Ia mengomentari dosen yang tiap mengajar berpakaian hitam itu. Mereka menjulukinya Mister Black. Si Ehm duduk di pojok, tempat biasanya mereka berenam lewati. zednoG berhenti berjalan tepat di belakang Si Ehm.
“Diammput!!! Aku terjebak!”
knuduD protes dengan suara lirih ke zednoG. tihsoR juga terjebak namun ia tetap sebiasa mungkin. Dekat sekali jarak mereka dengan Si Ehm. Setelah lima belas menit Mister Black mengoceh, nowilC dan yillodN masuk perpustakaan. nowilC meringis-meringis. yillodN memberi map absen ke Mister Blek.
“Sudah jam berapa ini?” kata Mister Black berat dan datar.
“Maap Pak.”
Mereka melewati Si Ehm lalu duduk paling belakang setelah melihat tihsoR, relleT, zednoG, kibmayN, dan knuduD ada di situ. Mata kuliah yang membosankan. nowilC tertidur sebentar ketika mata kuliah berlangsung. relleT dan zednoG cuman klangopan. Sementara knuduD dari tadi berbicara “…nonton tv lagi yuuk..!” sambil matanya melirik ke initagN. Ia meniru kalimat di papan untuk melihat payudara iniyagN. Ia mamakai pakaian putih ketat dan agak tembus pandang.
“Busseet..!!” relleT menyahut.
Ia tidak klangopan lagi. Situasi gaduh sebentar. Tetapi hanya relleT, knuduD, ludnuG, tihsoR, kibmayN, zednoG, nowilC, dan yillodN yang tahu peristiwa ini. Mereka menyebut dirinya sendiri Tim Rocket. Dulu sempat ada Tim Rudal yang beranggotakan yillodN, tihsoR, dan knuduD. Tetapi namanya memudar dan mereka bingung, join dengan Tim Rocket atau tidak. Suasana tenang. Hanya suara berat Mister Black yang terdengar di perpustakaan kecil itu.
* * *
“Huaduuhh.., aku gak tahan..!” knuduD menarik nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan. Mata kuliah berakhir.
“Gorro-gorro kamu aku gak konsen, malah ikutan ‘nonton tv lagi’ nda..!!!” kibmayN berkomentar ketika mata kuliah usai.
“Ayo nda, cepetan!!!! Entar ada Si Ehm..”
relleT mengambil tas dan menyangking sepatunya, lalu keluar. Mereka semua kongkow lagi di depan perpustakaan. Mereka bercerita tentang keindahan payudara initagN terus-menerus sampai dia terlihat keluar. Mereka diam. Mata mereka tertuju padanya.
“Hhghh...eeek...,” kibmayN berdeham.
Tiga detik kemudian Si Ehm keluar. Mereka kembali bungkam. Mereka menggosip terus. Apa hanya cewek saja yang suka bergosip ria?
“Wes ta, tit ta??” relleT mengisyaratkan untuk pulang.
“Busseeet...!!”
knuduD kaget melihat ada Si Ehm masih ngobrol dengan isuL di depan pintu jurusan.
“Wuadduh!!”
relleT langsung mundur dan kembali duduk di depan perpustakaan.
“Diammput!! Duduk lagi...” kata zednoG yang ikut duduk di sebelahnya.
Mereka berpikir cara untuk pulang. Pintu fakultas itu merupakan jalan keluar satu-satunya. Akhirnya ludnuG merayap menjauh dan merambat naik ke tengah tangga. Ia membaca pengumuman di papan. Mungkin ia berpura-pura. Mungkin juga tidak. Yang lain masih duduk. Bengong. Dan Si Ehm datang menghampiri mereka dengan senyuman.
* * *
“tihsoR, gimana ama tugas kelompok kita?”
Mereka nggrogi. knuduD dan kibmayN bermain kunci kontak. Lempar ke knuduD, lempar lagi ke kibmayN. zednoG melihat-lihat atas. Pura-pura tidak tahu. relleT juga meniru sambil mesam-mesem dan bersiul-siul. tihsoR menjawab dengan lancar.
“Oo..tanya aja ama ludnuG...” jarinya menunjuk ludnuG yang asyik membaca pengumuman di papan tangga.
“ludnuG, tugas kelompok kita gimana?”
Si Ehm bertanya dengan wajah mendongak. ludnuG mundur selangkah menaiki anak tangga. Kejadian ini sangat langka bagi mereka. Yang tidak diinginkan oleh korban Si Ehm, yaitu orang yang diajak ngobrol olehnya. Ia tegang. Wajahnya pucat pasi. Jeritan tawa teman-temannya terdengar halus di telinganya. Ia menoleh sebentar ke arah mereka.
“Ehh..itu..masih dibawa acsiS..” jawabnya.
“Ya udah, makasih ya..”
Ia mengernyitkan dahi. Si Ehm terlihat curiga. Ada yang ganjil dengan para temannya itu. Lalu ia pergi. ludnuG berlari menaiki anak tangga. Si Ehm sudah keluar dari pintu. Aman. ludnuG berlari turun dan menghampiri mereka yang masih tertawa-tawa dan menyebut nama Si Ehm berulang kali.
“Dammmpuuut…!! Mayaak…!!!”

ludnuG menjerit ke arah mereka yang makin keras tawanya. Ia menindih dan menggepuk-gepuk tak karuan ke arah mereka.
Mereka tidak pernah tahu kapan untuk berhenti mempergunjingkan, ngrasani, meng-hina, dan menghujat Si Ehm. Selalu hidup dalam kecemasan dan kegelisahan...


Kota Petis, 2 Des ‘06
relleT


KORN’s lyric
“Faget”

HIV!

Here I am different in this normal world
Why did you tease me? Made me feel absurd
Fucking stereotypes feeding their heads
I am ugly. Please just go away

HIV!
I can see it's hard to find
This blessing in disguise
HIV!
Why do you treat me this way?
Made the hate stay (Made the hurt stay)

I sound like I can never seem to escape
all the laughing, all the pain
If you were me, what would you do?
Nothing, probaly. You'd just throw me away

Faget!

I'm just a pretty boy, whatever you call it
You wouldn't know a real man if you saw it
It keeps going on day after day, son
you fake, if we don't want none
I'm sick and tired of people treating me this way everyday
Who gives a fuck?!
Right now I got something to say to all the people that think
I'm strange and I should be out here locked up in a cage
You don't know what the hell is up now anyway
You got this pretty-boy feeling
like I'm enslaved to a world that never
appreciated shit

YOU CAN SUCK MY DICK AND FUCKING LIKE IT!!!

He had my gun but he had a body mighty, anysay
He had my gun but he had a body mighty, anyway
He had my gun but he had a body mighty, not going to say
he had my gun but he had a body mighty, anyway
He had my gun but he had a body mighty, anysay
He had my gun but he had a body mighty, not going away
He had my gun but he had a body mighty, not going to say
He had my gun but he had a body mighty, anyway
I'm just a pretty boy, I'm not supposed to fuck a girl
I'm just a pretty boy, living in this fucked up world

All my life, who am I?
I'm just a faget!
Faget!
I'm a faget!
Faget!
I'm not a faget
What am I?
Faget

0 komentar: